Fakultas Kedokteran Unud Terima Kunjungan Studi Banding Universitas Mataram, Lombok
Dekan FK Unud, Dr.dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp.OT(K) menerima kehadiran dr. Ilsa Hunaifi, Sp.S(K) selaku Ketua Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram), bertempat di area sidang Dekan, Gedung FK, Denpasar, Kamis (15/6/2023).
Agenda utama pembahasan dalam pertemuan ini diantaranya, Pelaksanaan pendampingan oleh Program Studi Spesialis Neurologi FK Unud.
Tingkatkan Komunikasi Fashion Mahasiswa, Universitas Ciputra Kolaborasi dengan 8 Brand Fashion Lokal
Dilansir dari imigrasibekasi.com Pembelajaran komunikasi fashion tambah diperkaya dengan ada kolaborasi segera antara mahasiswa dan 8 merk fashion lokal ternama. Komunikasi fashion dianggap sebagai suatu wujud komunikasi non-verbal yang secara visual mengutarakan kelas, identitas, karakter, serta status sosial baik individu maupun sebuah merk fashion di masyarakat.
Janet Teowarang, Dosen Fashion Product Design and Business Universitas Ciputra, mengatakan komunikasi fashion memiliki peran kritis dalam dunia bisnis, terhitung dalam industri fashion. Menyadari pentingnya citra bagi sebuah merk fashion, Janet mulai tertantang untuk mengajak 8 merk fashion lokal ternama berkolaborasi dalam mata kuliah Fashion Communication yang diaampu.
Di antaranya Danjyo Hiyoji, Noore Sport, Day and Night, Frederika, Booka Lingerie, SOLOPUTRI Indonesia, Lungsin, dan Coma Label. Mata kuliah ini, yang diikuti oleh mahasiswa semester 4 secara hybrid ini, menjadi amat menarik dan menantang sebab segera berinteraksi dengan pelaku bisnis fashion. “Biasanya mata kuliah ini hanya melibatkan paparan teori dan magang, namun dengan kolaborasi segera layaknya ini, hasil pembelajarannya akan lebih mendalam. Hal ini mutlak bagi mahasiswa supaya mampu terlibat segera di industri nyata, khususnya sebab merk fashion yang diajak kolaborasi ini telah dikenal di Jakarta dan memiliki reputasi di industri fashion. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa mampu mempelajari bermacam aspek komunikasi fashion, peran Public Relation, serta branding dan promosi, sambil memperluas jaringan mereka di industri fashion,” ungkap Janet.
“Secara teknis, mahasiswa akan bekerja dalam kelompok, berdiskusi dengan PIC atau pendiri/pemilik merk fashion melalui WAG. Saya akan memantau pertumbuhan diskusi tersebut,” tambahnya. Kolaborasi ini terjadi selama 1 semester, dan mahasiswa akan melalui sebagian tahapan, diantaranya mengimplementasikan strategi branding dan elemen pendukungnya layaknya logo, kemasan, template email, dan template posting media sosial yang mencerminkan identitas unik dari setiap merk fashion.
Kemudian pengaplikasian strategi periklanan dan kampanye dengan mengusulkan ide-ide periklanan baru, dan yang terakhir mengakibatkan digital brandbook berdasarkan tahapan satu dan dua, yang sesuai dengan karakteristik tiap-tiap merk fashion, kemudian mempresentasikannya di hadapan PIC merk fashion untuk beroleh penilaian dan umpan balik.
Janet mengatakan 8 merk yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Danjyo Hiyoji, Noore Sport, Day and Night, Frederika, Booka Lingerie, SOLOPUTRI Indonesia, Lungsin, dan Coma Label. Janet meminta usulan yang diajukan oleh mahasiswa mampu diadopsi oleh merk fashion tersebut.
“Setiap group mahasiswa akan jalankan presentasi daring melalui Zoom Meeting di depan PIC atau pendiri/pemilik merk fashion yang mereka kolaborasikan. Digital Brandbook yang telah disusun oleh mahasiswa akan menerima masukan dari merk fashion tersebut. Kolaborasi ini diinginkan mampu memberi tambahan dampak positif bagi ke dua belah pihak, baik merk fashion maupun mahasiswa,” pungkas Janet.
Sementara itu, Dana Maulana dari Danjyo Hiyoji mengutarakan ketertarikannya pada pembelajaran untuk berinteraksi segera dengan pelaku industri fashion di Indonesia layaknya waktu ini.
“Secara langsung, mata kuliah ini mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif,” ungkapnya. Tak hanya itu, Amarylis Issad, anggota tim kolaborasi dengan Danjyo Hiyoji, mulai bahagia diberi peluang untuk bekerja serupa dengan brand-brand lokal yang terkenal.
“Saya dan tim kami diberi peluang untuk berbincang dan berdiskusi segera dengan pemilik Danjyo Hiyoji, Dana Maulana. Saya jujur mulai gugup dan tegang selama proyek berlangsung, sebab kuatir tidak memenuhi harapan Dana. Namun, kami beroleh banyak arahan dan arahan selama prosesnya, dan akhirnya hasil yang kami sajikan beroleh tanggapan positif dari Dana,” terang Amarylis.